Rabu, 21 Oktober 2015

Sejarah Cake


Pada Awalnya cake telah dikenal oleh bangsa Mesir kuno. Cara pengolahan serta bahan-bahannya sangat sederhana dan dibuat untuk keperluan upacara-upacara keagamaan.
Sekarang ini mutu dan rasa cake maupun pastry telah jauh berbeda. Dengan wawasan yang makin berkembang manusia menambahkan dan mencampurkan macam-macam bahan dan aroma sehingga sekarang ini cake begitu luas variasinya.

ROTI berasal dari negara Mesir kuno ribuan tahun lampau. Orang Mesir kuno mengolah tepung gandum menjadi roti gepeng yang dipanggang diatas batu yang dipanaskan. Orang-orang Yunani dan Romawi kemudian membuat roti dengan cara dan bahan khas daerah setempat.

Pada abad pertengahan, di Eropa mulai dikembangkan cara pembuatan roti yang lebih modern, seperti misalnya roti menjadi lebih harum dan lembut karena diperkaya dengan susu dan kuning telor. Dan kini roti dibuat oleh bakery atau pabrik roti dengan peralatan modern.

Jenis rotipun ada banyak macamnya, ada yang kecil hingga besar, ada yang empuk ada yang keras luarnya tetapi empuk dalamnya, ada yang gepeng ada yang besar mengembang. Campurannya pun aneka macam ada kismis,coklat, buah kering, keju vla dan masih banyak lagi 
Namun, ada banyak macam cake yang kemunculannya tidak diketahui. Atau bisa dikatakan resep turun temurun dari jaman dahulu kala yang tidak sengaja tercipta. Sehingga sulit ditelusuri siapa gerangan sang pencipta atau si empu-nya yang mempopulerkan kue hasil kreasinya. Nah, beruntung bagi beberapa kue berikut yang ternyata punya kisah menarik yang berhasil terekam, sehingga bisa kita simak bagaimana mereka tercipta.


Muffin

Banyak yang terkecoh antara muffin dengan cupcake. Sekilas dari bentuknya memang mereka sama karena memakai cetakan yang sama yakni berbentuk cangkir namun sebenarnya bisa dikatakan muffinlah sebagai saudara tua. Sebabmuffin tercipta pada abad ke-18 sementara cupcake lahir satu abad setelahnya.Muffin sendiri berasal dari kata moufflet, sebuah kata perancis kuno untuk menamakan jenis roti yang berarti lembut. Di Inggris nama muffin sendiri belum diketahui asal usulnya namun ada kemungkinan berasal dari bahasa German muffe yang berarti kue. Kata tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1703 dan Hannah Glasse di tahun 1747 yang menuliskan resep muffin di buku resepnya. Kenapa muffin bagian dari roti padahal teksturnya lembut seperti cake? Penjelasannya, muffin memang turunan dari roti dimana adonan muffin aslinya memakai ragi sebagai pengembang persis seperti roti. Di Inggris adonan ini juga dipakai untuk membuat crumpets (bentuk English muffin yang pipih, namun crumpets lebih ke arah pancake). Muffin mulai popular seabad kemudian ketika makanan ini mulai tersaji pada saat acara minum teh (tradisi kuno orang Inggris). Biasanya dinikmati di musim dingin bersama dengan secangkir teh panas, dan biasanya dilengkapi dengan mentega dan dimakan dengan selai. Di era victoria, muffin dijajakan oleh penjual kue di jalanan di atas baki makanan. Mereka meletakkannya di atas kepala dengan membunyikan bel di tangan sebagai alat untuk memanggil calon pelanggan mereka.Berbeda dengan muffin versi benua lain yang justru kini lebih dikenal yakni American muffin. Mengganti ragi sebagai bahan pengembangnya dengan baking powder menjadikan muffin versi Amerika lebih moist lagi. Terkadang jika tepung gandum (terigu) jarang ditemukan di musim dingin, penduduk membuat muffin berbahan tepung jagung atau bran (semacam dedak/bekatul). Jika di Inggris muffin dijadikan pendamping minum teh, di Amerika muffin disantap sebagai sarapan atau penutup setelah makan malam.


Cupcake

Mungkin ketika orang cukup jenuh dengan muffin yang memang dirasa kurang manis dan menarik, maka ketika itulah ide menciptakan cupcake tercetus. Sejarah cupcake bermula di Amerika Serikat pada abad ke-19 (seabad setelah kemunculan muffin). Namun kisah lain merekam sejarah kehadiran cupcake pertama kali pada buku resep milik Amelia Simms yang menulis resepnya di American Cookery, mereferensikan resep kue yang dipanggang di cangkir kecil.
Nama cupcake sendiri masih diperdebatkan dari mana munculnya. Entah dari pemakaian bahan yang ditakar menggunakan cangkir atau dari pemakaian cetakan yang memang menggunakan cangkir teh.
Satu hal yang cukup jelas adalah pengejaan namanya. Jika menyebutnya sebagai cupcake, maka artinya menjadi satu jenis cake yang bahan bakunya diukur berdasarkan volume cangkir. Sementara jika mengejanya menjadi cup cake (dengan spasi) itu berarti kue kecil yang seukuran cangkir teh. Padahal cupcake sempat diberi nama 1234 cake yang berarti 1 cangkir mentega, 2 cangkir gula, 3 cangkir tepung terigu, dan 4 butir telur. Begitu sederhananya bahan cupcake membuat kue ini semakin cepat popular. Bahkan hingga kini cupcake makin mempercantik diri dengan berbagai macam hiasan menarik. Fakta mencengangkan tercatat di Amerika Serikat, tanah kelahiran cupcake, salah satu toko kue di New York yaitu Crumbs melaporkan telah memperoleh pendapatan dari cupcake saja sebesar 23,5 juta dollar dalam waktu satu tahun. Ini membuktikan cupcake memang fenomenal membuat manisnya cupcake mendunia.


Pound Cake

Sejarah kue ini mirip dengan cupcake yang tercipta dari cara menakar bahan-bahannya. Pound cake atau di Indonesia dikenal dengan sebutan kue bolu juga tercipta berdasarkan takaran bahannya. Yakni dibuat dengan rasio 1:1:1:1 (tepung, mentega, telur, dan gula) dengan berat 1 pon (pound). Kenapa takaran kue ini banyak, jawabnya dahulu kue ini memang kue yang disajikan khusus untuk disantap bersama seluruh keluarga. Tak aneh jika kue ini besar bukan?
Awalnya pound cake muncul pada hidangan keluarga Eropa Utara pada awal tahun 1700-an. Kemudian pada pertengahan tahun 1800-an resep kue pound mulai sedikit menyimpang dari rumus aslinya. Sekitar tahun 1851 Eliza Leslie, seorang penulis yang menciptakan resep baru pound cake dengan versi lebih ‘ringan’ (sekarang dikenal sebagai sponge cake). Setali tiga uang dengan pendapat Leslie, James Villas juga menerbitkan ulasan yang sama tentang pound cake. Dikatakan bahwa resep pound cake harus berubah mengingat takaran tepung terigu di dalam resep asli tidaklah sesuai. Kini, perkembangan teknologi membantu orang menggunakan pengukuran yang tepat.
Dari resep asli pound cake yang sudah mulai berevolusi, mulai banyak resep-resep kue baru lainnya yang memakai pound cake sebagai base-nya. Misalnya rainbow cake, red velvet, ombre cake dan lainnya yang memakai resep pound cake dengan penambahan pewarna. Atau dengan kreasi lain seperti bolu gulung, baumkuchen dan swiss roll yang dibuat dari resep pound cake modifikasi (sponge cake).


Brownies

Berbeda dengan kebanyakan kue pada umumnya yang diharapkan mengembang pada saat dipanggang. Brownies justru sebaliknya ‘dibiarkan’ padat dan bantat. Kesengajaan ini memang difokuskan untuk mengangkat sensasi cokelat yang terkandung di dalamnya. Maklum pada saat brownies tercipta pada abad ke-19, industri cokelat di Amerika Serikat tengah meningkat tajam. Sehingga tercetus ide untuk membuat kue dengan limpahan cokelat yang banyak. Bukan permen cokelat atau biskuit cokelat tapi memang kue cokelat yang takaran cokelatnya lebih banyak dari bahan lain dalam resep kue ini.
Citarasa brownies yang benar-benar kaya akan cokelat menjadikan kue satu ini langsung naik daun disaat pertama kali kemunculannya. Bukan hanya makanan elit untuk kalangan menengah ke atas dan bangsawan, namun dikonsumsi umum sampai ke kalangan bawah sekalipun.
Namun beredar pula kisah lain terciptanya brownies, konon seorang koki lupa memasukkan bahan kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan pound cake cokelatnya. Alhasil setelah dikeluarkan dari oven hasilnya tidak sesuai harapan. Pound cake cokelat yang harusnya lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah. Kendati demikian kandungan cokelat yang banyak tadi membuat kue tetap terasa lezat, sehingga si koki urung membuang kue tersebut.
Resep awal brownies adalah tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi fakta sejarah bahwa resep dasar brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Kini perkembangan dunia pastry makin mengesankan, brownies pun ikut mempercantik diri dengan beragam modifikasi. Tak hanya dipanggang namun juga dikukus dengan tambahan bahan-bahan lain dan rasa baru.


Tiramisu

Segudang cerita mengisahkan terciptanya tiramisu. Berbagai versi memiliki kisah menarik sendiri. Kisah tentang terciptanya tiramisu di Kota Sienna, Italia, menjadi kisah yang paling dipercaya. Konon, ketika itu abad ke -19 seorang koki ditugaskan membuat hidangan mewah dalam rangka menyambut bangsawan Cosimo de Medici III (1642-1723) ke kota tersebut. Versi awal tiramisu adalah zuppa de ducca (sup bangsawan), karena teksturnya yang encer seperti sup (campuran mascarpone cheese dan double cream serta dilapisi dengan biskuit yang telah dicelup ke dalam kopi kental). Lantas resep itu dibawa sang bangsawan ke Florencia. Dan akhirnya menjadi hidangan popular di kalangan pelaut dengan nama zuppa Inglese nama yang merupakan cikal bakal dari English Trifle.
Kisah penamaan tiramisu juga unik, masih terkait dengan si bangsawan tadi yang mendapat kehormatan mencicipi jenis dessert baru kala itu. Terkejut dengan rasanya yang sangat lezat, sontak meluncur kalimat ‘tih-ruh-mee-SOO’ yang berarti 'carry me up' atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘jemputlah aku atau ambilah aku’.
Namun apapun ceritanya, resep klasik dessert ini dibuat dari biskuit savoiardi atau lady's finger yang disusun dan dilapisi dengan adonan yang terbuat dari krim kocok dan keju mascarpone.

Tambahan cokelat dan air kopi serta gula dalam adonan membuat tiramisu makin wangi dan legit. Dalam perkembangannya, tiramisu tak hanya dibuat dari biskuit savoiardi tetapi juga dari sponge cake. Akhirnya seiring perkembangan dunia pastry yang semakin canggih membuat tampilan tiramisu mirip dengan cake, karena itu kini tiramisu dikategorikan sebagai cake

sumber: https://desakputrii.wordpress.com/category/sejarah-cake/ 
http://id.openrice.com/bali/article/secuil-cerita-cake/1742

Tidak ada komentar:

Posting Komentar